8 Mei 2018

Birahi Anjingku Menelan Korban (Episode 2)


CERITAHOT | Mas Kakakdewa masih mengerang hebat dengan tubuhnya bergetar-getar kenikmatan dan aku gigit pentil dadanya, sambil kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan di batang kemaluan Mas Kakakdewa.

Setelah itu kami pun terkulai lemas dan tidur sambil batang kemaluan Mas Kakakdewa masih menancap di memekku. Begitulah hampir selama 2 minggu kami melakukan hubungan seks dan tiba saatnya ketika Mas Kakakdewa harus berlayar karena masa cutinya sudah habis.

Aku mengantar kepergian suamiku sampai di pelabuhan. Demikian sejak itu, aku harus membiasakan hidupku dengan jadwal tugas Mas Kakakdewa selang seling pergi bertugas di Riq dan tinggal di darat, di mana keadaan ini kami jalani hampir 5 (lima) tahun sampai sekarang.

Pada saat ini Mas Kakakdewa sedang bertugas di Riq, sudah hampir 2 minggu aku ditinggal Mas Kakakdewa, besok Mas Kakakdewa akan kembali ke rumah dan tinggal selama 1 minggu, sudah terbayang dalam benakku, hari-hari mendatang selama 1 minggu, dimana kami berdua akan berenang dalam madu kenikmatan untuk memuaskan hasrat pemenuhan kebutuhan seksual kami yang mengalami puasa selama 2 minggu.

Dengan jadwal tugas Mas Kakakdewa seperti ini, maka hubungan seks kami selalu saja menggebu-gebu, disebabkan setiap kali kami harus berpuasa selama 2 minggu untuk bertemu dan saling memuaskan selama 1 minggu.

Membayangkan hari esok dan bagaimana gumulan Mas Kakakdewa, benar-benar telah membuatku sangat terangsang, memang setiap kepergian mas Fery, aku benar-benar bertahan untuk tidak menyalurkan keinginan seksku yang tinggi dengan lelaki lain, karena aku benar-benar hanya berkeinginan memberikan tubuh dan gairahku pada Mas Kakakdewa seorang.

Menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas meja, yang pada saat ini harus kusiapkan sendiri, sebab Mbok Minah, pembantu setiaku sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat. Aku memberi makan Tarzan anjing herder kami itu. 

Telah hampir satu bulan Tarzan tinggal bersama kami, setelah tuannya yang lama kembali ke Italia. Setelah selesai memberi makan Tarzan, aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Letak kamar mandi tempat aku mandi, nyambung dengan kamar tidur kami.

Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan dengan hanya membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur.

Di dalam kamar tidur terlihat Tarzan sedang tiduran di sudut kamar, rupanya dia telah selesai makan dan masuk ke kamarku untuk tiduran, memang dia senang tidur di dalam kamar kami yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya dingin oleh AC. Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut.

Pada saat itu Tarzan mendadak bangkit dari tidurannya dan berjalan mondar mandir di dalam ruangan kamar dengan lidahnya terjulur keluar sambil hidungnya mendengus-dengus, terlihat malam ini Tarzan agak gelisah, tidak seperti biasa yang selalu tenang tidur di sudut kamar, malam ini dia mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang hitam kecoklatan melihat ke arahku yang sedang duduk menyisir rambut.


Birahi Anjingku Menelan Korban (Episode 2)
Setelah Mandi

Melihat Tarzan seperti itu, kupikir lebih baik menyuruh Tarzan ke dapur karena mungkin dia sedang kehausan, jadi aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu sambil berkata, “Tarzan! ayoo.. keluar!” pada saat aku melintas di depan Tarzan, tiba-tiba tanpa aba-aba, kedua kaki depan Tarzan menggapai dan dengan bertumpu pada kedua kaki belakangnya.

Kedua kaki depan Tarzan menekan bagian punggungku, aku mencoba berbalik dan karena beratnya badan Tarzan, aku terhuyung-huyung dan jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal.

Kedua kaki terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya menutupi bagian bawahku terbuka, yang mengakibatkan bagian bawahku terbuka polos di mana kemaluanku dan bagian pahaku yang putih mulus masih agak basah karena belum sempat kukeringi dengan betul.

Tarzan dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang telentang di lantai dan sekarang berdiri diantara kedua kakiku yang terbuka lebar itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal pahaku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli.

Aku mencoba menarik badanku ke atas untuk menghindari jilatan lidahnya pada pahaku, akan tetapi terdengar suara geraman keluar dari mulutnya dan dengan masih terus menjilat pahaku. Tarzan menunjukan gigi-giginya yang runcing, yang membuatku sangat ketakutan sehingga badanku terdiam dengan kaku.

Kedua mataku melotot dengan ngeri melihat ke arah anjing herder tersebut yang kepalanya berada diantara kedua pahaku. Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika lidahnya yang kasar itu terasa menjilat belahan bibir kemaluanku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidahnya yang besar basah dan kasar itu menyentuh klitorisku dan meggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuatku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin.

“Aduuuhh!” tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku. Badanku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terus melotot melihat kearah lidah Tarzan yang bolak balik menyapu belahan bibir kemaluanku dan dengan tak sadar kedua pahaku makin terbuka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidah Tarzan bermain-main pada belahan kemaluanku.

Dengan tak dapat kutahan lagi, cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam kemaluanku dan bau serta rasa dari cairan ini makin membuat Tarzan makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan bibir kemaluanku sampai pada puncaknya yaitu pada klitorisku.

Ohhh… dengan cepat kemaluanku menjadi basah kuyup oleh cairan nafsu yang keluar terus menerus dari dalam kemaluanku. Sejenak aku seakan-akan lupa akan diriku, terbawa oleh nafsu birahi yang melandaku.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Moli, Anjing Kesayangan Kawanku

CERITAHOT | Aku seorang ibu rumah tangga usiaku 32 tahun sebut saja namaku siti mariam dan aku punya suami seorang pegawai negeri sebut saj...