Tampilkan postingan dengan label hewan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hewan. Tampilkan semua postingan

29 Mei 2018

Moli, Anjing Kesayangan Kawanku

CERITAHOT | Aku seorang ibu rumah tangga usiaku 32 tahun sebut saja namaku siti mariam dan aku punya suami seorang pegawai negeri sebut saja namanya purnomo kami tinggal di sebuah kota kecil di jawa tengah menempati sebuah perumnas hasil kreditan dari sebuah bank, kami baru punya anak 1 orang bernama Mira, kami hidup bahagia walaupun dalam kesederhanaan, tetangga-tetangga kami sangat bersahaja.

Pada suatu sore kami berkunjung ke rumah Wiliem seperti biasa kami ngobrol kesana kemari sampai malam, Elin mengajakku ke dapur untuk menyiapkan makanan kecil buat teman ngobrol biar tambah seru, tanpa sengaja aku melihat sebuah majalah tergeletak di bawah meja makan, iseng-iseng aku buka sambil menunggu Elin mengambil piring dan snack, darahku berdesir ketika melihat gambar-gambar pada majalah itu aku betul-betul terpaku dan terangsang karena baru pertama kali aku melihat wanita yang sedang ML sama anjing peliharaannya, sampai aku menelan ludah karena punya anjing jauh lebih besar di banding punya suamiku

"....hayo....liat-liat apa " aku tersentak kaget tiba-tiba Elin mengagetkan aku dari belakang, aku jadi gugup untuk menjawabnya.

" oh..eh..i..i..ini" aku gugup dan gemetaran di samping kaget juga masih ada perasaan penasaran dan terangsang hebat melihat punya anjing yang extra besar.

"ha..ha..ha apa kamu belum pernah liat yang beginian"

aku jawab dengan jujur "belum Lin, apa kamu suka liat yang sama anjing seperti ini ?"tanyaku pada Elin

"iya aku suka banget, suamikupun sama, bahkan bukan hanya melihat dan menonton filmnya tapi langsung kami praktekkan sama moli peliharaan kita" dengan santai Elin menjawab pertanyaanku dengan jujur.

"gimana rasanya Lin ?" tanyaku penasaran

"rasanya luar biasa beda kalau kita ML ama suami, kalau yang ini gerakannya cepat, kuat, membuat kita cepat keluar, tapi yang terpenting setelah selesai gak langsung bisa lepas tapi kita akan jadi satu dulu ama dia jadi pantat ketemu pantat, tapi kontolnya akan nyangkut di memek kita" kata Elin menjelaskan.

" trus gimana " tanyaku lagi penasaran.

" eh...kamu pasti ingin melakukan juga kan? " tanya Elin tanpa sungkan.

" i...iya sih kelihatanya sangat nikmat banget, tapi gimana tadi kok bisa nyangkut apa gak sakit " tanyaku penuh selidik.

" daripada hanya mendengar ceritaku kamunya hanya bertanya-tanya, lebih baik kamu coba langsung saja sama moli " jawab elin yang membuat aku semakin penasaran.

" gini aja kira-kira mas purnomo mengijinkan kamu ML sama anjing apa tidak? " tanyanya.

" kalau suamiku sih pasti ok-ok saja Lin " jawabku.

Dia menyarankan untuk membicarakan dengan suamiku dulu sambil membawa foto Elin sedang ML ama moli, aku di suruh pura-pura menemukan foto itu secara tidak sengaja

" nah nanti aku ajak dulu bang Wiliem ke belakang, baru deh kamu tunjukkan foto itu, kalau setuju kamu pura-pura menjebakku dengan menunjukan fotoku itu "

Aku setuju kemudian kami menuju teras tak lama kemudian Wiliem di ajak ke dalam oleh Elin

" Mas aku barusan menemukan foto Elin ML sama moli " sambil ku tunjukkan foto itu ke Mas Pur, dia mengamati agak lama kulihat wajah mas pur berubah agak kemerah-merahan

" wah hebat juga rupanya si Elin ini, aku jadi ingin lihat dia lagi ML ama moli " katanya penuh harapan

" Mas gimana kalau aku aja yang sama moli? " aku menawarkan diri

" eh.. Kamu mau ML ama anjing tapi gimana caranya? " tanya suamiku

" gampang itu mas, sebentar ya? " kemudian aku panggil Elin, tak lama kemudian Elin datang dan duduk bersama kami

"Lin terus terang aja aku menemukan foto ini, dan Mas Pur mau liat secara langsung, kalau kamu tidak mau maka foto ini menjadi milik semua orang"

Dengan wajah yang di buat terkejut " ba...baik aku akan bicarakan dulu sama suamiku"

Moli, Anjing Kesayangan Kawanku


Tak lama kemudian Wiliem dan Elin mengajak kami ke ruang tengah ,dimana telah tersedia kasur lantai, seperti tidak terjadi apa-apa tak lama kemudian Wiliem telah menuntun moli ke ruang tengah, sepertinya moli sudah paham apa yang harus dia lakukan, moli menjilati wajah Elin, tanpa buang waktu Mas Pur melepas pakaian Elin sehingga menjadi telanjang bulat, moli semakin agresif menjilati susu dan memek elin.

Melihat hal itu aku menjadi blingsatan sendiri sementara Mas Pur memperhatikan atraksi Elin vs Moli sambil mengocok kontolnya sendiri, kemudian Elin mengambil posisi merangkak siap dikawinin ama moli, tanpa basa-basi moli naik ke punggung elin, kaki depan menjepit pinggul sambil mengarahkan kontolnya ke memek Elin dengan gerakan yang sangat cepat.

Elin berteriak ketika memeknya di penuhi oleh kontol moli " oh....moli aku gak kuat oh... Akhu keluar " dengan mata yang terbeliak Elin mencapai puncak orgasme, demikian pula dengan moli dia juga meraung tertahan kemudian secara spontan dia melompat ke samping anehnya pantat elin dan pantat moli seakan gak bisa lepas sehingga terjadi saling tarik menarik, dengan cekatan Mas Pur menenangkan moli hal ini membuat dia tenang dan merebahkan diri di kasur lantai masih dalam keadaan kelaminnya menyatu dengan memek Elin.

Mas Pur mengangkat kaki kiri Elin nampak jelas kontol yang mengembang dan tertahan dalam memek Elin, tanpa aku sadari ternyata aku sudah tidak menggunakan pakaian lagi. Karena terlalu asyik memperhatikan punya moli sambil nungging maka dengan leluasa Wiliem meremas pantatku dan mencolok-colok memekku yang sudah basah, karena udah gak tahan aku suruh dia segera memasukkan kontolnya ke memekku.

"ayo omm udah  gak kuat" Wiliem langsung menggenjot dari belakang karena udah terangsang berat kami pun tidak begitu lama dapat menyelesaikannya.

"oh..oh aku keluar om" bersamaan dengan itu menyemburlah sperma Wiliem ke rahimku terasa hangat dan Wiliempun terkulai di kasur lantai. Karena sudah terlalu lama menunggu, suamikupun udah gak tahan dengan posisiku yang masih nungging, Mas Pur menancapkan kontolnya ke memekku, karena saking terangsangnya Mas Pur pun menyemprotkan sperma ke rahimku bercampur dengan sperma Wiliem, setelah 15 menit kontol moli udah mengkerut dengan membanjiri rahim elin dengan spermanya, dengan kejadian itu kami sudah tidak ada jarak lagi, tidak ada perasaan cemburu, kita sudah di satukan oleh anjing kesayangan dan merupakan suami ke tiga kami.

28 Mei 2018

Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak - Episode 2

CERITAHOT | Setelah puas dengan payudaraku, aku mengambil posisi tengkurap, sambil begitu tangan kananku menarik kaki anjingku sampai dia mendekat dan akhirnya kupegang kemaluan anjingku dan mengarahkannya ke duburku, dan dengan animal instinct-nya, anjingku memainkan batang kemaluannya di dalam duburku.
“Aaahhh… hhmmpph… aaahhh”, masuk, keluar, masuk, keluar, “Aaahh”. Kedua kaki depannya bertumpu pada punggungku. Kocokannya cepat sekali, kemaluannya menggesek-gesek dinding lubang pantatku dengan gerakan yang cepat, rasanya, “Aah… aahh… aahhh…” Aku tidak sabar lagi, aku ingin merasakan batang kemaluan anjingku di liang kemaluanku.
Aku memang sudah tidak perawan. Gara-gara godaan yang kulakukan terhadap para tukang becak di dekat rumahku, aku diperkosa oleh mereka. Aku disuruh melayani nafsu mereka yang sudah tidak terbendung lagi.
Waktu itu mereka berlima, sedang menunggu pelanggan mereka di persimpangan jalan dekat rumahku. Pada saat itu aku sengaja memakai kaos tipis berwarna putih, dan seperti biasa aku tidak memakai BH, sehingga putingku terlihat menonjol dan warnanya terlihat samar-samar dari balik kaos.
Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak - Episode 2

Jarak antara rumah dengan persimpangan jalan itu tidak begitu jauh, dan kebetulan saat itu keadaan di sekitarnya memang sedang sepi. Aku setengah berlari menghampiri mereka. Payudaraku tentu saja tidak bisa diam, dan bergelantungan ke segala arah. Setelah berada di dekat mereka, aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan aku ke toko kecil dekat rumahku, sebenarnya hal ini hanya kujadikan alasan.
Waktu naik becak, aku sengaja naik dengan posisi agak membungkuk menghadap ke tukang becak itu, sehingga sebagian payudara besarku kelihatan menggantung, baru kemudian aku berputar untuk duduk. Setelah sampai aku membeli sesuatu, kemudian naik lagi ke becak dan memintanya untuk mengantarkan aku pulang. Jalan menuju rumahku memang jelek, banyak lubangnya, sehingga becaknya bergoyang-goyang, ini membuat payudaraku juga bergoyang-goyang.
Kami pulang melewati para tukang becak yang dari tadi menunggu pelanggan, dan mungkin karena melihat payudaraku yang bergoyang-goyang itu membuat mereka tidak dapat menahan nafsu. Kulihat mereka mengikuti. Beberapa rumah di dekat rumahku memang rumah kosong, sehingga keadaan di sekitar rumahku memang sepi sekali. Setelah sampai, aku turun dan membayar tukang becak itu. Baru saja aku berbalik, mulutku sudah disekap dari belakang, dan payudaraku diremas dengan kasar.
Orang yang menyekapku itu mengancamku untuk tetap diam, kalau tidak aku akan dibunuhnya. Aku menurut saja, karena takut dengan ancamannya. Aku dibawanya masuk ke rumah kosong di sebelah rumahku. "Dasar tukang becak penipu," batinku.
Ternyata setelah kulihat, dia adalah tukang becak yang tadi, dan dia ternyata tidak sendiri, keempat temannya juga bersamanya, mereka masih sibuk memasukkan becak-becak mereka ke halaman rumah kosong itu. Setelah selesai, mereka menyusul masuk.
Tanpa berkata apa-apa, mereka semua membuka celananya. Kemaluan mereka semua berwarna coklat gelap, dengan urat-urat di sekelilingnya. Melihat itu aku menjadi takut sekali, tetapi aku tidak berani melawan, karena takut dibunuh. Mereka semua maju ke arahku dan menyuruhku untuk membuka semua bajuku, kuturuti kemauan mereka dengan sangat terpaksa.
“Ayo! Emut kontolku!” kata salah seorang dari mereka. Dengan agak ragu-ragu dan takut kumasukkan kemaluannya ke mulutku. Kepalaku dipegang dan digerakkan maju mundur. “Ayo! Kayak ngemut permen gitu loh, kalo enggak tak bunuh kamu!” bentaknya.
Aku menjadi semakin takut, dan menuruti kemauannya. Kukulum batang kemaluannya seperti kemauannya dengan kedua tangannya masih di kepalaku. Beberapa saat setelah itu kurasakan cairan kental dengan rasa yang sangat aneh keluar dari kemaluannya.
Ingin rasanya aku muntah, tetapi apa daya, kedua tangannya memegang erat kepalaku. “Ayo, jangan muntah!” Dengan perasaan jijik kutelan spermanya sampai habis. Hal ini berlangsung sampai kelima tukang becak itu mengeluarkan spermanya di mulutku, dan semua sperma yang keluar di mulutku, kutelan habis semuanya. Lama-kelamaan aku menikmati hal ini.
Kemudian aku diperintahkan untuk bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Di bawahku diselipkan sebuah meja panjang yang kaki-kakinya pendek, yang ada di dekat kami. Sebelum aku bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, seorang tukang becak sudah dalam posisi telentang di atas meja itu.
Dia memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku dengan paksa. Untuk pertama kalinya liang kemaluanku dimasuki oleh kemaluan laki-laki, kemaluan seorang tukang becak. Pertama rasanya memang sakit, perih, tetapi beberapa saat setelah digesek-gesek terus oleh batang kemaluannya, aku mulai dapat merasakan kenikmatan itu.
Seorang tukang becak lagi dengan posisi bertumpu pada lututnya sudah berada di depanku dan memintaku untuk mengulum kemaluannya. Dari belakang, seorang tukang becak dengan posisi yang juga bertumpu pada lututnya, menyodokkan kemaluannya ke dalam anusku. Sementara dua tukang becak lainnya meremas-remas kedua payudaraku dengan sangat kasar. Kemaluan kedua tukang becak yang dimasukkan ke dalam liang kemaluan dan anusku bergerak keluar masuk dengan kasarnya. Karena merasakan nikmatnya kedua batang kemaluan mereka, aku semakin menikmati kemaluan tukang becak yang sedang kukulum.
Aku semakin agresif, kukulum kemaluannya dengan gerakan yang cepat, maju, mundur, maju, mundur. Sampai-sampai tukang becak yang kemaluannya kukulum menjambak rambutku, dan tangannya ikut menggerakkan kepalaku. Pada saat yang bersamaan, ketiga tukang becak yang memainkan kemaluannya di tubuhku berhenti, kelihatannya mereka sudah mau keluar.
Aku disuruh duduk di lantai, kemudian aku disuruh membuka mulutku. Mereka bertiga memintaku untuk mengocok kemaluan mereka secara bergantian tepat di depan mulutku. Dua tukang becak yang lain sedang sibuk menghisap puting payudaraku, tiap orang menguasai satu dari sepasang payudaraku. Sambil menghisap, mereka meremas-remas payudara yang mereka kuasai dengan kedua tangannya, seperti seorang bayi yang sangat kehausan.
Sesaat kemudian sperma ketiga tukang becak tadi keluar, muncrat ke dalam mulutku, dan sebagian lagi muncrat ke wajahku. Tanpa diperintah, kutelan sperma mereka. Sekarang gantian dua tukang becak yang tadi menghisap puting susuku, memaksaku untuk menghisap batang kemaluan mereka berdua secara bergantian.
Seperti seorang anak kecil yang kalau makan es berlepotan, aku yang berlepotan sperma di wajahku mengulum kemaluan mereka berdua secara bergantian dengan agresif. Sambil kukocok, kuhisap-hisap batang kemaluan mereka dengan hisapan yang kuat.
Sebentar saja mereka kelihatan sudah tidak kuat, melihat itu kubuka mulutku lebar-lebar, kemudian kukocok dengan cepat kedua kemaluan mereka di depan mulutku. “Crut… crut… crut… crut…” sperma mereka masuk ke dalam mulutku. Langsung saja kutelan habis. Kujilat sisa-sisa sperma yang masih menempel di sekitar mulutku.
Mungkin karena mereka melihatku sangat menikmati perkosaan ini, mereka menjadi tenang. Mau apa lagi, karena tidak bisa melakukan apa-apa, lebih baik kunikmati saja perbuatan mereka itu. Salah satu dari mereka kemudian berkata, “Mbak, jangan bilang siapa-siapa, ya?” aku hanya mengangguk sebagai tanda ‘ya’.
Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak  Episode 2

Kemudian mereka berlima keluar dari rumah kosong itu dengan tenangnya, dan meninggalkan aku di rumah kosong itu masih dalam keadaan telanjang bulat. Terus terang saja aku masih belum puas, tetapi ya mau apa lagi. Kupakai lagi baju dan celanaku, kemudian aku pulang.
Sesampainya di rumah aku langsung mandi. Sambil mandi aku membayangkan bagaimana rasanya kalau bercinta dengan anjing, karena kebetulan waktu itu ada tiga ekor anjing di rumahku, dan semuanya dari jenis anjing yang bertubuh besar. Belum selesai aku mandi, aku langsung keluar dengan keadaan telanjang bulat, aku tenang saja, karena kedua orang pembantuku seperti biasanya sedang menjaga toko dari pagi sampai sore.
Aku berjalan menuju halaman samping, tempat dimana ketiga ekor anjingku berada. Dag-dig-dug, jantungku berdegup dengan kencang, seiring dengan nafsuku yang semakin memuncak. Kuhampiri mereka, kurangkul dan kubelai-belai tubuh mereka secara bergantian.
Pelan-pelan aku mendekat ke anjing yang paling besar badannya, kuelus-elus, kemudian aku mulai memegang kemaluannya. Kupijat-pijat sampai kemaluannya tegang, warnanya membuatku semakin terangsang. Pelan-pelan mulai kukulum kemaluannya, karena nafsuku yang sangat besar, aku sama sekali tidak merasa jijik. 
Kukulum kemaluannya dengan posisi bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, dengan pantat yang sengaja kudongakkan ke atas, aku berpikir mungkin dengan begitu anjing yang lainnya mau menyodok entah itu anus atau liang kemaluanku, aku tidak peduli. Eh, benar, di saat aku keenakan menghisap, aku merasa ada yang menjilat-jilat kemaluanku, “Aaahh…” rasanya nikmat, sesaat kemudian kurasakan ada batang kemaluan yang menyodok liang kemaluanku.
Dengan gerakannya yang khas, dia mainkan kemaluannyanya di liang kemaluanku. Wah, aku menjadi semakin lupa daratan. Entah berapa kali secara bergantian mereka memasukkan kemaluannya ke liang kemaluanku, demikian juga mulutku, semua sperma yang keluar dari kemaluan anjingku waktu kuhisap-hisap, kutelan sampai habis. Permainan kali itu, yang kulakukan dengan ketiga ekor anjingku itu membuat aku puas sekali.
Wah, kalau aku ingat peristiwa itu rasanya aku pingin lagi. Bayangkan, mulut, lubang kemaluan dan anusku dimasuki oleh batang kemaluan para tukang becak, ditambah lagi dengan payudaraku yang mereka ‘siksa’, dan kemudian aku bercinta dengan ketiga ekor anjingku.
Wah, sensasi yang kurasakan waktu itu luar biasa, aku benar-benar menikmatinya. Entahlah, mungkin aku mengalami sedikit gangguan, sehingga hal yang tidak wajar dapat membuatku merasa ketagihan. Tetapi memang rasanya luar biasa nikmat (kalau tidak percaya, coba sendiri, nanti kan tahu rasanya).
Tetapi aku rasa tidak cuma aku yang mempunyai masalah seperti itu. Kalau ada dari kalian yang punya masalah yang sama, tolong kirim email pada saya, mungkin kita bisa saling curhat.
THE END

23 Mei 2018

Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak - Episode 1

CERITAHOT | Namaku Mei, umur 19 tahun, tinggal bersama dua orang pembantuku, yang satu bernama Siti, dan yang satunya lagi bernama Jono. Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan. Aku seorang siswi SMU swasta di Surabaya, aku memang tidak terlalu cantik, tetapi kulitku putih mulus. Kedua orang tuaku tinggal di Jakarta dengan kedua adikku. Kebetulan saat ini adalah liburan sekolah, jadi aku sama sekali tidak punya kegiatan. Liburan kali ini aku sedang malas pulang.
Aku mempunyai kebiasaan yang agak aneh, yaitu aku suka apabila ada orang, apalagi dari golongan tukang becak, tukang sampah, tukang bangunan, maupun para penjual makanan dan minuman, memperhatikan payudaraku. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar, yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir.
Ada saja caraku menarik perhatian mereka. Kalau aku memanggil bakso, aku sengaja tidak memakai BH, sehingga putingku menonjol dari balik kaosku. Orang belakang rumahku sedang membangun rumah, sehingga banyak tukang di sana. Aku sengaja berolah raga lompat tali tanpa memakai BH di halaman belakang, sehingga payudaraku bergoyang kesana-kemari, dan tentu saja hal ini diperhatikan oleh tukang-tukang itu.
Setelah puas berolah raga, kaosku menjadi basah oleh keringat, sehingga payudara dan juga putingku terlihat jelas dari balik kaos. Aku memanggil seorang penjual minuman keliling. Tentu saja itu membuat dia tercengang, karena melihat payudaraku yang besar ini dengan jelas dari balik kaosku yang basah. Setelah selesai minum, aku bertanya, “Berapa mas?” tanyaku, dia tidak menjawab, hanya terdiam dan mengagumi keindahan payudaraku.
Lalu aku pura-pura menjatuhkan uang dan mengambilnya. Spontan saja payudaraku ini bergelantungan dengan indahnya, dan terlihat sebagian dari lubang leher kaosku. Sesaat kemudian dia menjawab, “Mbak, kalo dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk payudaraku. Masih dalam posisi menunduk dan sebagian payudaraku terlihat, aku berkata “Apa, pake ini?” sambil kutarik lubang leher kaosku ke bawah, sehingga payudara besar milikku terlihat seluruhnya.
Dia hanya bisa menelan ludah, lalu kemudian menjawab “Iya.” Aku kemudian berdiri tegak lagi. Sambil pura-pura berpikir, aku menyilangkan tangan dan menjepit kedua payudaraku dengannya, tidak ada pilihan lain bagi payudaraku selain mencuat ke depan dengan indahnya, dengan kedua puting berwarna kecoklatan yang semakin mencuat keluar. Hal ini membuat penjual minuman itu semakin terangsang dan tak sabar menunggu jawabanku. Lalu kujawab “Iya deh Mas.” Lalu kami berdua masuk setelah penjual minuman itu memasukkan barang dagangannya.
Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak - Episode 1
Belahan Dadaku

Setelah berada di dalam ruang tamu, aku bilang begini “Mas, netek dulu ya?” Kepalanya langsung kutuntun untuk masuk ke dalam kaosku. Dengan ganasnya dia kulum kedua putingku bergantian, dan kadang-kadang digigitnya. Sambil mengulum putingku dia meremas-remas payudaraku, dan terkadang dia menarik-narik putingku dengan gigitan giginya. “Aaahhh”, lirihku.
Kunikmati kuluman-kulumannya. Sesaat kemudian kusuruh dia untuk berhenti sebentar. Kubuka baju dan celana beserta celana dalamku, dan kuambil tali rafia. Kuikat kedua pangkal payudaraku, sehingga payudaraku terjepit dan semakin terdorong ke depan. Hal ini membuat darah tidak dapat mengalir ke payudaraku, sehingga warnanya berubah menjadi agak kebiru-biruan. Lalu kusuruh dia untuk mengulum putingku lagi. Aku tidak dapat merasakan kuluman-kulumannya. Tetapi rasanya lain jika kulihat dia mengulum dengan ganasnya, meskipun aku tidak dapat merasakannya.
Sesaat kemudian aku disuruhnya bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Dia membuka celananya dan menyuruhku untuk mengulumnya. Batang kemaluannya berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke kanan. Tanpa ragu kukulum batang kemaluannya. Kusedot sambil kugigit-gigit, “Hmmphh”, kupermainkan batang kemaluannya dengan mulutku, sebentar saja spermanya sudah keluar, langsung saja kutelan sampai habis.
Tapi aku tak peduli, setelah kukeluarkan sebentar, langsung kumasukkan lagi kemaluannya ke mulutku, dan kusedot lagi, “Mmpph… aaahh…” payudaraku yang sejak tadi bergelantungan, terus menerus diremas oleh penjual minuman itu, kedua putingnya ditarik-tarik seperti sedang memerah susu, hanya bedanya dia sedang memerah susu Mei, bukan susu sapi (iya kan?). Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah kembali mengalir ke payudaraku, dan aku dapat merasakan kembali remasan-remasannya. Untuk kedua kalinya spermanya keluar ke dalam mulutku. Sebelum kutelan, kutunjukkan kepadanya sperma yang ada di mulutku. Dia menghentikan remasannya sejenak. Melihat spermanya ada di mulutku membuatnya lebih terangsang.
Setelah menelan spermanya, aku bertanya, “Mas, tidak pingin ngerasain anusku?” Tanpa ragu dia langsung menyuruhku untuk tengkurap dengan pantat diangkat tinggi. “Sebentar Mas, aku ambil mentega dulu, ya?” Sebelum anusku disodok, aku memintanya untuk melumuri seluruh badanku dengan mentega, dari atas sampai ke bawah, termasuk lubang anusku. Melihat tubuhku yang mengkilat oleh mentega, dia menjadi semakin tidak sabar dan langsung menyodok anusku. Sambil merasakan nikmatnya batang kemaluannya di dalam duburku, aku meremas-remas payudaraku yang menjadi licin oleh mentega.
Sekitar 10 menit kemudian, kurasakan spermanyanya keluar di dalam duburku. Dia tampak puas sekali. Kami berdua tergeletak di atas karpet.
“Mbak, enak banget rasanya. Lain kali boleh lagi tidak?”
“Kenapa harus lain kali? Sekarang aja kenapa?”
“Wah, nggak kuat Mbak.”
“Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tidak?”
“Minta tolong apa sih?” tanyanya.
Aku beranjak dari karpet dan pergi ke halaman samping, dan mengajak anjing herder yang selama ini setia menjagaku. Setelah sampai ke ruang tadi, aku bilang, “Mas, aku mau tanya, payudaraku besar tidak sih?”
Anjing Ini Bikin Aku Jadi Maniak Episode 1

“Wah, kalo itu sih bukan payudara lagi, tapi udah tuueeteek…”
“Iya? Makasih loh Mas atas pujiannya. Tapi aku masih ngerasa kalo payudaraku ini kurang besar. Mas mau tidak tiap hari mijetin payudaraku ini, biar tambah besar lagi, ya?”
“Iya deh, tapi Mbak juga harus mau ngemut kontolku tiap hari, biar tambah panjang.”
Karena aku memang suka menghisap kemaluan laki-laki, maka syarat yang dia berikan sama sekali tidak membuatku keberatan, sehingga aku menjawab, “Boleh, siapa takut?”
“Oh ya, ini anjingku, temen main setiaku.”
Mungkin karena tidak tahu maksudku, dia bertanya, “Temen main apa Mbak?”
“Main ini…” kataku sambil menidurkan anjingku.
Aku melirik ke arahnya, kemudian pelan-pelan kukulum batang kemaluan anjingku itu. Dia tampak tercengang.
“Loh Mas, kok diam? Ayo dong pijetin payudaraku”, kataku.
Dia mulai meremas-remas payudaraku sambil tetap menunjukan pandangannya ke arahku yang mulai asyik menghisap batang kemaluan anjingku itu.
“Mas, tolong ambilkan terong di dapur dong”, pintaku.
Dia menuju ke dapur, dan kemudian segera kembali dengan terong yang lumayan besar. Tanpa membuka mulutku, karena masih keenakan menghisap, salah satu tanganku menunjuk ke arah anusku. Dia rupanya mengerti. Karena masih ada sisa-sisa mentega dan peju, maka tak sulit baginya memasukkan terong itu ke dalam anusku, lagi pula aku memang sering melakukannya.
Satu tangan penjual minuman itu meremas-remas payudaraku secara bergantian, sedangkan tangan yang satunya lagi memainkan terong itu di dalam anusku. Keluar, masuk, keluar masuk, “Aaahhh”, enak rasanya. Aku semakin giat mengulum batang kemaluan anjing tersayangku. Sesaat kemudian anjingku mengeluarkan air maninya di dalam mulutku. “Hmmhh”, kumainkan spermanya di mulutku, seperti orang yang sedang berkumur.
Penjual minuman tadi masih melakukan tugasnya dengan giat. Dengan isyarat tanganku, aku memintanya untuk berhenti. Aku berbalik ke arahnya, menunjukkan air mani anjingku yang masih ada di dalam mulutku. Dia bertanya, “Mbak mau telan itu?”
Dengan tersenyum kuanggukkan kepalaku, kemudian kutelan habis air mani anjingku itu. Dia hanya terpaku melihat tingkahku itu.
“Mas, aku mau tidur dulu ya? Tolong pijetin payudaraku, ya?” kataku.
Lalu aku menuju ke sofa dan tidur. Aku mulai tertidur sambil merasakan remasan-remasan tangannya. Saat aku membuka mataku, penjual minuman itu masih memijat-mijat payudaraku.
“Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa.
Dia menghentikan kegiatannya.
“Mbak, yang Mbak bilang tadi jadi tidak?”
“Yang apa?”
“Katanya aku disuruh mijetin payudaranya Mbak tiap hari?”
“Ooh itu, ya jadi dong, tapi sekarang Mas pulang dulu ya, soalnya sebentar lagi Siti sama Jono pulang, tadi mereka kusuruh jaga toko”, alasanku, kalau tidak begitu dia tidak pulang-pulang.
“Ya deh Mbak, besok lagi ya?” aku menganggukkan kepalaku.
Kupakai lagi celana dan kaosku. Kuantar dia sampai keluar dari pagar. Aku masuk lagi ke rumah, lalu aku mandi. Payudaraku agak memar, mungkin karena dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman itu.
Masih dalam keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya anjingku masih ada di ruang tamu. Kuajak anjingku masuk ke dalam kamar mandi. Kunyalakan shower-nya, di bawah pancuran shower itu aku bercinta lagi dengan anjingku. Kutidurkan dia, tanpa pikir panjang kukulum lagi kemaluannya sambil kukocok, kusedot-sedot, dan kadang-kadang agak kugigit-gigit, anjing kesayanganku itu kelihatannya sangat menikmati sedotan-sedotanku.
Beberapa saat setelah itu, kurasakan spermanya mulai muncrat di dalam mulutku. Kupercepat kocokan tanganku dan kemaluannya kusedot dengan lebih kuat, sampai akhirnya spermanya keluar semua di dalam mulutku. Aku berdiri sebentar untuk mematikan shower-nya. Aku duduk di lantai kamar mandi, dan memandangi kedua payudara indahku.
Sperma anjingku yang masih ada di mulut, kukeluarkan dan kutumpahkan ke atas payudaraku. Kuratakan sperma anjingku ke seluruh payudaraku, sampai payudaraku kelihatan mengkilat dan licin. Kuremas-remas payudaraku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Karena payudaraku besar, aku bisa mengulum putingku sendiri, kujilat-jilat payudaraku, kurasakan nikmatnya sperma seekor anjing yang melumuri sepasang payudara berukuran 40C ini.
Bersambung ke Episode 2

28 Apr 2018

Apakah Aku Hamil? (Lanjutan Anjing Tetanggaku Membawa Temannya)

CERITAHOT | Pagi harinya suamiku sudah berangkat kerja, tubuhku terasa sakit semua. Semalam aku disetubuhi tiga penis yang berbeda. Aku masih ngantuk karena kurang tidur dan seluruh tubuhku sakit semua terutama di mulut vaginaku. Simpul Rottweiler yang besar membuatku agak sulit berjalan dan itu akan makan waktu cukup lama sebelum aku bisa kembali bersetubuh dengan anjing lagi. Aku baru saja mau berbaring tidur siang ketika bel pintu berbunyi.

Itu Clara dari sebelah. Dia ingin mengucapkan terima kasih karena aku telah merawat anjing peliharaan kakaknya saat mereka pergi berlibur. Aku bilang padanya bahwa itu tak masalah dan aku akan dengan senang hati melakukannya kapan saja mereka membutuhkanku.

Dia bilang dia sangat senang dan kami akhirnya bercakap-cakap soal lain. Dia membawa sesuatu di tangannya dan ia menunjukkan kepadaku. Itu gaun katunku yang aku tinggalkan di sofa tadi malam. Aku bisa saja membantah ketika dia bertanya apa ini punyamu?’ Tapi aku tidak langsung mengaku itu milikku.

Aku bilang, hei..itu seperti salah satu gaunku.” dan bertanya “di mana kau menemukannya?”
Salah satu anjingku telah menemukannya, si Jantan yang besar, di sofa. Dia mengendus-endus gaun itu dan membawa di mulutnya”. Aku pikir, dia melakukan itu karena ada aromaku” gumanku dalam hati,

Aku berpikir sejenak sebelum menjawab sambil memeriksa gaun itu, lalu berkata aku habis mencuci di sana kemarin, mesin cuciku ngadat. Kakakmu sudah biasa mengijinkanku mencuci di rumahnya.” Kataku membuat alasan.

“Ya, cici pernah cerita, dia juga cerita hanya kak Tiara teman dekatnya disini dan Clara sering sekali minta tolong kak Tiara.”

“Aku melipat beberapa pakaian di sofa kemarin sehabis mengeringkannya dan mungkin aku melewatkan yang satu itu.”

Dia menyerahkannya kepada aku tapi aku bisa melihat sedikit keraguan di wajahnya. Aku mencoba untuk mengganti topik pembicaraan dengan bertanya bagaimana anjing-anjing itu. Dia bilang mereka senang melihatnya terutama yang jantan besar.

Leo (nama anjing yang besar) senang sekali bertemu denganku, sepertinya dia sangat rindu sekali denganku” kata Clara. Aku mengerutkan kening bertanya-tanya, rindu? Apakah mereka sepasang kekasih? Lalu Clara pamit untuk pulang, dia ada beberapa hal yang harus dikerjakan dan aku mengucapkan terima kasih lagi lalu dia pergi.

Aku menutup pintu dan menarik napas lega kemudian masuk kamar untuk berbaring. Aku telah selesai berovulasi dan masa haidku akan mulai sekitar satu minggu lagi. Mungkin semua akan tenang dan kembali normal jika aku masuk pada masa haid. Aku tertidur dan masih bertanya-tanya apakah aku memang menginginkan semuanya kembali normal.

Selama minggu beristirahat aku sembuh dan kembali merasa sehat. Ada rasa sedikit kembung di perut bagian bawahku, tapi aku pikir itu karena periode masa haidku akan segera mulai. Aku sudah memberi tanda pada hari Jumat di kalender sebagai hari pertama menstruasi.

Aku juga mempunyai satu keinginan untuk mulai menjaga tubuhku dalam bentuk yang lebih baik. Aku akan mulai lari pagi untuk menjaga berat tubuhku. Sudah lama aku tidak berolah raga dan mungkin jika aku bugar aku akan semakin fit dan tak mudah sakit.

Ini hari Senin. Aku menatap kalender dan melihat hari yang kulingkari. Itu sudah lewat 3 hari dan aku belum mulai menstruasi. Aku pikir baik mungkin tunggu beberapa hari lagi, bukan masalah besar. Aku coba menyibukkan diri selama sisa minggu ini dan tiba-tiba aku baru sadar sudah Jumat lagi. Aku masih belum mulai haid, sudah seminggu penuh terlambat. Aku mulai panik jangan-jangan?

Apakah Aku Hamil? (Lanjutan Anjing Tetanggaku Membawa Temannya)
Anjing Hitam


Tentunya aku tidak bisa hamil karena disetubuhi oleh seekor anjing. Aku tahu kapan hari-hari aku dalam masa subur. Ada tiga kemungkinan. Satu, entah bagaimana satu kali saat suamiku di dalam vaginaku, kondom yang di pakai bocor. Meskipun tidak 100% yakin, tapi ini adalah suatu kemungkinan.

Kedua, selama minggu aku berovulasi dan aku dikawini oleh anjing menyebabkan penundaan. Aku menggeleng dan berkata pada diri sendiri aku belum pernah terlambat. Aku selalu tepat di hari aku seharusnya mulai haid. Kemungkinan ketiga, aku memiliki sejumlah besar sperma anjing dalam diriku, dua sperma anjing jantan yang mengawiniku selama masa paling suburku. Jutaan sperma pembuat anjing berenang menyerang sel telurku selama seminggu penuh. Apakah ada satu yang berhasil? Tapi itu tidak mungkin?

Tunggu beberapa hari lagi, aku berkata pada diri sendiri, untuk memastikan. Aku jadi terlihat gugup di rumah. Suamiku bertanya apakah aku baik-baik saja dan aku bilang ya. Dia meninggalkan aku sendirian. Ini berlangsung sampai Kamis minggu depannya dan masih tidak ada tanda-tanda haid. Sudah hampir dua minggu terlambat. Aku bangun pagi itu dan meraba perutku. Perasaan galau merasukiku. Tiba-tiba aku merasa mual dan bergegas ke kamar mandi dan muntah. Apakah aku masuk angin atau?

Sore itu aku pergi ke apotek dan membeli beberapa alat tes kehamilan. Aku pulang ke rumah dan ke kamar mandi aku. Membuka satu sambil aku duduk di toilet dan pipis di stripnya. Aku meletakkannya di meja. Ditulis pada kemasan kalau aku harus menunggu sepuluh menit.

Aku mondar-mandir di sekitar kamar tidurku dan melihat jam sambil menghitung mundur. Tes ini seharusnya akurat dan mudah dibaca. Akan ada tanta strip 1 atau strip 2. Itu menandakan HAMIL atau TIDAK HAMIL. Sepuluh menit selesai. Aku perlahan-lahan mendekati meja. Aku mengambil perangkat tes dan melihatnya. Dan aku terkejut disitu ada tanda kalau aku, HAMIL.

Aku mencari tasku dan mengambil merek lain dari alat tes kehamilan. Aku membuka satu dan mengikuti instruksi yang tertulis. Aku menunggu dan kemudian melihat hasilnya. Hasil yang sama, tidak perlu diragukan lagi. Aku duduk di tempat tidur diam, kemudian mulai menangis.

Aku hanya duduk diam berpikir. Aku tidak bisa mengabaikan hal ini dan berpura-pura ini tidak nyata. Aku hamil, tapi siapa ayahnya dan aku hamil apa? Aku pikir usg nanti yang akan memberi jawaban. Jika itu menunjukkan bayi manusia maka itu akan baik-baik saja. Jika sesuatu yang lain maka bagaimana aku akan menjelaskan pada suamiku.

Aku akan kehilangan segalanya. Aku akan mencari dokter, tapi pertama-tama aku harus memberitahu suamiku. Aku harus bilang yang sebenarnya, tentang anjing dan segalanya. Aku berdoa dia akan mendukungku dan membantuku melalui semua ini.

Ketika suamiku pulang kerja malam itu aku sangat gugup. Kami duduk di meja dapur setelah makan malam, tanganku berkeringat dan gemetar. Dia bertanya apa ada yang salah. Aku membuka mulut untuk berbicara, tetapi mengalami kesulitan membentuk kata-kata. Tepat ketika aku akan bilang bahwa aku hamil aku merasakan sesuatu. Perutku tiba tiba terasa karam, makin lama makin kuat. Terasa seperti kram menstruasi hanya lebih kuat. Aku merasa ada kelembaban di antara kakiku dan aku bangkit dari meja.

Aku bilang aku akan segera kembali kemudian aku bergegas ke kamar mandi. Aku menarik celana pendek dan celana dalamku turun dan melihat ada gumpalan darah kental di celana dalamku. Aku duduk di toilet dan beberapa cairan kental jatuh dari vaginaku. Terasa kram lagi menyerangku dan lebih banyak cairan kental berwarna merah keluar. Apa pun yang ada dalam diriku sekarang sudah lenyap. Aku mengganti celana dalamku dengan yang baru dan memakai pembalut kemudian pergi tidur.

Aku kembali haid secara normal selama beberapa hari dan kemudian berhenti dan semua kembali normal. Aku merasa sehat tapi juga menyesal. Ada rasa kehilangan. Apakah aku kecewa? Apa yang aku ingin sebenarnya? Apakah aku benar-benar berharap melahirkan salah satu keturunan anjing kekasihku? Seminggu atau lebih berlalu dan aku melihat kalender untuk memastikan aku benar-benar tidak hamil.

Masa berovulasiku datang lagi. Dan aku merasa panas. Aku merasa gatal di selangkanganku. Merasa kosong pada vaginaku, aku perlu diisi. Aku memeriksa vaginaku di kamar mandi. Bibir vaginaku bengkak dan memerah. Aku mulai memproduksi lagi cairan licin dan lengket. Aku mengeluarkan aroma itu lagi. Aroma betina yang ingin dikawini.

Pagi tadi aku tak sempat lari pagi jadi kuputuskan untuk melakukannya malam ini. Aku harus mengakui bahwa olahraga yang kulakukan selama beberapa minggu ini mulai membentuk pantat dan kakiku. aku menggunakan celana pendek ketat berbahan katun warna hitam, tentu saja tanpa celana dalam karena aku ingin meras seksi. Jika seseorang melihat selangkanganku mereka akan jelas bisa melihat garis bibir vaginaku yang bengkak.

Aku mengenakan atasan sport bra berwarna abu –abu. Itu memperjelas bentuk payudaraku yang besar. Putingku terus-menerus ereksi saat ini dan tercetak jelas di sport bra yang ku pakai. Aku tak perlu kuatir menggenakan pakaian seperti ini karena dimalam hari jarang sekali orang lewat di perumahan ini, hanya sesekali kendaraan yang lewat itu pun hanya penghuni kompleks ini.

Saat aku berjalan menyusuri jalan ada beberapa orang diluar di lahan pekarangan rumah mereka. Aku melambai pada mereka. Sebagian pria menghentikan apa yang mereka kerjakan di halaman ketika aku berjalan melewati rumah mereka. Sangat jelas mata mereka mengikutiku saat aku lewat. Pertama payudara kemudian pantat yang jadi perhatian mereka. Aku tersenyum pada mereka memberi reaksi.

Mereka sangat fokus sehingga mereka tidak melihat sesuatu yang lain yang sedang terjadi. Ada anjing menggonggong. Ketika aku berjalan pada rumah-rumah tertentu aku bisa mendengar anjing di halaman menabarak pagar atau pintu gerbang mencoba untuk keluar. Aku tahu apa yang mereka inginkan. Mereka menginginkanku. Aku memberi aroma yang mendorong mereka gila dengan nafsu birahi binatang mereka.

Aku bertanya-tanya dalam hati apa yang akan terjadi jika aku berjalan menyusuri gang di belakang lebih malam lagi. Adakah beberapa dari mereka cukup mempunyai akal untuk keluar dari kurungan mereka dan menemukan betina jalang yang birahi ini. Aku bisa merasakan bagian yang basah di antara kakiku dan aku terus berlari sambil menikmati suara anjing menggonggong.

Menjelang tengah malam , ketika suamiku sudah tidur aku berdiri di halaman belakang rumahku dalam kegelapan dan memikirkan apa yang akan aku lakukan. Dari reaksi anjing anjing disekitar lingkunganku sebelumnya aku tahu aku bisa dengan mudah menemukan Seekor anjing pejantan malam ini. Tubuhku sedang dalam kondisi panas oleh birahi dan aku membutuhkan penis besar dalam vaginaku.

Aku tidak lagi menggunakan segala macam kontrasepsi dan kekasih pejantanku tidak memerlukan kondom. Setiap spermanya akan ditampung dalam vaginaku yang akan bercampur dengan sel telurku. Benih yang unggul akan mencoba untuk menembus sel telurku. Jika salah satu berhasil menembusnya, lalu apa? Apa yang ku inginkan bisakah terjadi? Pada saat itu aku tidak peduli aku hanya perlu penis besar.

Aku membuka seluruh pakaianku dan keluar melalui pintu gerbang belakangku ke gang dalam kondisi telanjang bulat. Berjalan menyusuri lingkunganku seperti ini menambah besar gairahku. Denagn santainya tanpa takut di lihat oleh seseorang aku berjalan perlahan menuju ujung gang, setelah sampai di ujung aku tak menemui seekor anjing pun, aku kembali ke arah rumahku dan kemudian melewatinya ke arah belakang rumah Sammy dan Ci Liani.

Si Golden Retriever jantan lebih kecil (Nero namanya) berada di halaman belakang. Jika aku tidak bisa menemukan sesuatu yang lebih menarik nanti, aku akan kembali dan membiarkan dia menyetubuhiku lagi. Aku berjalan melewati beberapa rumah lagi dan kemudian aku mendengar sesuatu di belakangku. Aku berbalik dan disana, ada di tengah-tengah gang, ada seekor anjing yang aku tidak kenali.

Apakah Aku Hamil? (Lanjutan Anjing Tetanggaku Membawa Temannya)
Diriku


Dia tampak seperti tersesat, dari jenisnya mungkin seekor anjing kampung berwarna hitam dan bertubuh kurus. Kepalanya ke bawah dan ia menggeram. Aku tiba-tiba merasa sangat takut. Anjing ini telah menguntitku rupanya. Dia tertarik ke lingkungan ini mungkin karena ada aroma betina jalang yang birahi. Dan itu aku.

Aku mundur menjauh dari anjing itu tapi dia malah maju ke depan mengikutiku. Aku panik dan melakukan sesuatu yang sangat bodoh, aku berbalik dan lari. Dia mengejarku tentu saja. Aku berhasil melewati beberapa rumah, di depan kulihat ada satu tempat untuk berlindung namun belum sempat aku sampai di tempat itu anjing liar itu menangkapku. Untungnya aku sudah berada di tanah berumput ketika ia menggigit pergelangan kakiku, yang menyebabkanku terjerembab dan jatuh.

Aku mendarat di perutku menekan payudaraku yang besar. Dia dengan cepat berdiri di atasku, menggigit di bagian belakang leherku, memberitahukanku untuk diam. Dia menggeram akan menggigitku ketika aku bergerak sedikit saja. Aku sudah pasrah jika dia akan melukaiku atau memperkosaku. Aku benar-benar takut sekarang dan menyalahkan diri sendiri karena membiarkan hal ini terjadi.

Aku merasa ada cairan menetes dekat pantatku. Dia menggigit leherku sehingga aku sulit melepaskan diri, dalam hatiku bilang lebih baik aku menuruti saja apa maunya. Aku tahu apa yang di inginkannya. Dengan enggan aku mengangkat pantatku agar memudahkan dia bisa mengarahkan penisnya ke mulut vaginaku.

Tiba-tiba anjing liar itu terlempar dariku. Aku berguling dan melihat tubuh anjing lain yang lebih besar membanting si anjing liar ke tanah dan langsung menahannya di tanah. Ternyata itu Rottweiler pejantanku yang telah mengawiniku beberapa minggu yang lalu. Dia mencengkram si anjing liar di rahangnya, pada bagian tenggorokan dan menggeram keras.

Dia seolah bilang bahwa dia adalah penguasa di sekitar sini dan tidak ada pejantan lain yang boleh mengawini betinanya yang sedang birahi. Dia melepaskan sianjing liar yang merintih takluk dan perlahan-lahan anjing liar itu mundur menjauh. Kekasih pejantanku menyalak keras sekali dan membuat gerakan agresif danmengancam yang membuat si anjing liar makin berlari menjauh menuruni gang dengan ekor terselip ke bawah.

Si Rolly (begitu saja aku memberi nama padanya) kembali kearahku , saat itu aku sedang duduk di rumput dan aku masih tak mampu berdiri merasakan sedikit nyeri pada kakiku akibat gigitan si anjing liar tadi. Dia telah menyelamatkanku. Dia pelindungku. Aku memeluk lehernya yang besar dan memeluknya dekat dengan payudara telanjangku. Bulu kasarnya terasa geli menggesek putingku yang tegak kaku.

“Terima kasih ya sayangku...........uuuhhhhmmmmmm...........” aku mencium mulutnya, dan dia membalas dengan lidahnya yang basah menjilati mulutku. Kami saling jilat dan cium cukup lama, melepaskan kerinduan setelah beberapa minggu tak bertemu. Tadi adalah sebuah adegan yang menarik dan memicu hormon adrenalin kami berdua.

Saat aku memeluknya tanganku mulai mengelus punggungnya merasakan otot-ototnya yang kuat. Aku membelai punggung dan sisi tubuhnya yang akhirnya tanganku sampai ke bawah perutnya. Aku menemukan sarung pelindung penisnya dan aku meremasnya, merasakan penisnya mulai keras dan mergerak keluar. Jariku coba menyentuh ujung penisnya, terasa basah. Tanganku pindah kembali ke sarungnya mendorong penisnya yang besar muncul lebih banyak. Aku membelai penisnya yang tumbuh. Rasanya sangat aneh begitu berbeda dengan penis manusia. keras dan gemuk. panas dan berdenyut-denyut.

Aku melepaskan lehernya dan pindah lebih rendah untuk mendapatkan penglihatan lebih baik. Aku Sudah merasakannya di vaginaku sekali, tapi aku belum pernah melihatnya. Aku kagum dengan ukurannya dan tidak bisa percaya penis sebesar itu muat dan bisa masuk di vaginaku. Aku bergerak lebih dekat dan hanya beberapa inci dari wajahku.

engan diterangi cahaya bulan aku hanya bisa melihat lubang di tengah-tengah kepalanya yang super gemuk. Aku seperti pelacur anjing saja. Aku tahu apa yang aku lakukan adalah alami. Aku tahu bahwa aku akan terus melakukan ini dan tidak memasalahkan isu-isu moralitas di masyarakat. Berpegangan pada penis yang besar dengan satu tangan, aku membawa wajahku lebih dekat dan mengulurkan lidahku merasakan cairannya yang mulai menetes.

Hangat dan sedikit asin. Dia berbau seperti binatang tapi aku menyukainya. Aku kembali mengarahkan bibirku ke ujung kemaluannya dan memberikannya ciuman. Ketika aku menarik bibirku cairan precumnya menempel di sana. Aku membarinkan tubuhku dalam posisi terlentang dan membuka mulut selebar-lebarnya dan memasukkan kemaluannya ke dalam mulutku. Jika saja ada orang lain lewat di tempatku berada mereka akan dengan sangat mudah melihat kemaluanku yang basah dan terbuka. Kondisi ini membuatku merasa sangat liar. Perasaan jika ada orang yang melihatku juga makin menambah tinggi birahiku.

Aku membelai penisnya dengan bibirku, aku hanya bisa memasukan dan mengeluarkan beberapa kali dan kemudian menyusuri , menjilati porosnya sampai ke ujungnya. Dia berdiri diam dan aku yakin ia menikmati aku mem-blowjob kemaluannya.

Ini adalah sesuatu yang baru dan yang paling tabu aku lalukan, belum pernah sekalipun aku menghisap penis manusia tapi malam ini aku melakukannya. Aku menikmati sekali menjadi betina jalang untuk kekasih anjingku ini.

Aku melanjutkan mengulum dan menjilati penisnya, juga berusaha untuk mendapatkan lebih banyak cairan yang dikeluarkan penisnya di mulutku. Cairan pelumasnya mengalir dengan deras sekarang. Aku menelan sebagian dan beberapa cairan turun ke dadaku tapi banyak juga yang jatuh di daguku. Aku menggunakan kedua tanganku sekarang mengocok kemaluannya dan tanganku hampir tidak muat di genggamannya.

Simpulnya yang besar dan keras dan memberi tahukanku mengapa aku sampai sakit selama seminggu kemarin. Aku bergidik, tapi aku terus saja membelainya dan membuatku makin horny. Aku memasukkan kepala penisnya di mulutku ketika aku merasa dia akan menyemprotkan benihnya. Dimulai dari denyutan di dasar kemaluannya dan bergerak seperti gelombang sampai ke kepalanya.

Akhir yang saat yang ku tunggu tiba cairannya memyembur cepat dan kencang di mulutku. Aku tersedak dan menelannya tapi dia terus saja mengisi mulutku dengan spermanya. Aku menelan beberapa kali lagi, tapi itu terlalu banyak ku tampung di mulutku. Aku menariknya keluar dari mulutku dan dia menembakkan cairannya di wajahku kemudian ku arahkan ke arah payudaraku.

Semburannya melambat dan aku melepaskan kemaluannya. Aku menggunakan punggung tanganku untuk menyeka spermanya dari wajahku dan aku masih tergeletak di rumput. Dia bergerak ke sebelahku dan meringkuk. Bulunya terasa menggesek tubuh telanjangku dan aku pun merasa nyaman.

Aku pasti tertidur sebentar tadi karena aku terbangun saat dia berdiri di dekat aku dengan kepalanya di selangkanganku. Dia mengendus dan menjilati vaginaku dan dari apa yang aku rasakan pejantanku ini sudah siap untuk ronde kedua. Aku membuka kakiku selebar-lebarnya mengekspos vaginaku. Dia kekasihku, dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan dariku. Dia menjilat vaginaku mencicipi aroma dan cairanku. Layaknya seorang manusia dia merangsangku dulu sehingga birahiku langsung bangkit dan cairan vaginaku makin banyak keluar.

Aku sudah siap untuknya. Aku berguling, dalam posisi berlutut dan siku tanganku menyentuh rumput, layaknya seekor betina yang sudah siap dikawini. Penisnya yang besar dan gemuk itu mungkin akan membuat vaginaku kembali terluka, tapi aku tidak peduli. Vaginaku telah mekar terbuka untuk penisnya.

Dia menjilati lagi beberapa kali dan kemudian tubuhnya naik ke punggungku, memasang penisnya di vaginaku. Dia menemukan mulut vaginaku dengan cepat dan mendorongnya ke dalam dengan sekali hentakan. Aku tidak pernah bersetubuh selama beberapa minggu terakhir, sehingga vaginaku kembali rapat, tapi penisnya sangat besar. Terasa sakit di vaginaku dan aku hanya bisa menggigit bibirku menahan nyeri. Dia bergerak lambat dan mantap, ini membuatku betina jalangnya makin horny.

Gesekan dan rasa sesak vaginaku membuat jantungku berdebar. Aku mencoba untuk melebarkan kakiku lebih lebar agar penisnya dapat lancar keluar masuk vaginaku, tapi tidak bisa. Ku coba lagi perlahan-lahan dan vaginaku mulai melonggarkan jalan penisnya di vaginaku lalu dia mulai dapat mempercepat hentakannya.

Aku bisa mendengar suara hisapan penisnya yang licin saat dia menarik penisnya dari vaginaku, ini disebabkan karena vaginaku dengan ketat mencengkram penisnya. Aku bangun menegakkan tanganku untuk mengistirahatkan siku ku yang pegal akibat berat tubuh pejantanku ini. Payudara besarku bergoyang - goyang di bawahku mengikuti gerakan dari dorongan pejantanku . Terasa sangat penuh dan sangat berat.

Aku bisa merasakan ujung simpulnya mulai mengenai mulut kemaluanku. Dia berusaha untuk memasukkannya, vaginaku meregang akibat dorongan penisnya dan tidak ada jalan lain aku harus menerimanya. Aku mendapat orgasme kecil saat aku menerima dorongan setiap centi penisnya yang berdenyut-denyut masuk dan keluar dari vaginaku. Aku ingin benihnya. Aku ingin merasakan spermanya menyembur dalam diriku.

Dia harus memasukkan simpul nya dalam diriku. Aku tidak tahu apakah aku masih bisa menerimanya. Atau aku akan pingsan karena kesakitan saat simpul itu masuk. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya aku harus mampu bertahan menerima simpul besarnya itu, dan dia memang harus melakukannya untuk memastikan bahwa keturunannya akan masuk dan bertahan di tempat yang seharusnya.

Aku mencoba untuk bersantai menerima pembukaan pada vaginaku. Aku membayangkan vaginakui bagai bunga yang merekah saat ini. Simpulnya mendesak dengan ketat mulut vaginaku sekarang. Aku merasakan kaki depannya yang kuat menegang menahan ku di pinggangku. Otot pantatnya yang kuat mendorong maju. Setiap dorongan simpulnya mendesak sedikit lebih dalam. Aku mengertakkan gigiku dan meneteskan air mata, sakit sekali rasanya.

Pada kali pertama aku bersetubuh dengannya aku tidak merasakan nyeri karena mungkin vaginaku telah kemasukkan 2 simpul anjing pejantan lain di sebelah rumahku. Dan malam ini setelah beberapa minggu tak dikawini, aku baru merasakan sakitnya luar biasa. Tapi aku sudah bertekad untuk menerimanya, menerima penis pejantanku seutuhnya. Aku ingin dihamili olehnya, aku berharap aku bisa.

Aku pikir jika kami berdua tidak memiliki kemauan untuk kawin dan dalam birahi tinggi tidak akan berhasil. Satu dorongan kuat lagi dan vaginaku membuka lebar seolah-olah memiliki pikirannya sendiri. Simpul besar pejantanku akhirnya tergelincir masuk dalam vaginaku. Secepat saat membuka, vaginaku langsung menjepit keras penis dan simpulmya di dalam vaginaku dan kami langsung terikat.

Simpul itu mulai membengkak lebih besar dan sekali lagi aku merasaka kemaluannya mulai menyemburkan gumpalan besar sperma dalam diriku. Pantat ku terangkat naik karena tinggi tubuhnya. Tubuhku tergantung di bawah tubuhnya, dia gemetar saat aku menyerap benihnya ke dalam sistem reproduksiku.

Dia pelindung dan kekasih aku, aku harus menerima benihnya. Karena kemaluan kami yang masih terhubung dan posisiku yang menggantung di bagian pantat menimbulkan getaran ketaran kecil pada vaginaku yang membuatku akhirnya orgasme juga. Salah satu orgasme terindah dalam hidupku dalam posisi seperti ini. Disetubuhi oleh hewan di area terbuka, sebuah sensasi kenikmatan seks yang luar biasa buatku.

Setelah beberapa saat dia bisa saja berbalik seperti sebelumnya saat dia mengawiniku dulu, tapi ternyata dia tidak melakukanya. Sebaliknya, dia malah menurunkan tubuhnya, berbaring di atasku menyelimuti tubuhku dengan tuibuhnya. Kami berbaring di rumput saling tindih dengan penisnya yang besar dan simpulnya masih menancap kuat dalam vaginaku.

Aku begitu lelah sehingga aku tertidur, sesaat sebelum aku memejamkan mata aku masih merasa kemaluannya berkedut dalam diriku menyemprotkan sisa saia benihnya. Kami berbaring di rumput di belakang rumah seseorang, terikat oleh kemaluan kami bersama-sama. Tidak pernah terasa begitu terlindung dan nyaman untukku.

Aku mengerlipkan mata dan merasa sedikit disorientasi. Aku membuka mata dan segera sadar waktu semakin pagi. Hari hampir fajar dan aku masih di luar. Aku merasakan sesuatu di belakangku dan aku menoleh. Kekasih Pejantanku itu masih ada diatasku. Kemaluannya dan simpul nya masih menancap dalam vaginaku. Aku tidak tahu berapa lama kami telah berbaring di sana, tapi aku harus pulang segera. Aku tidak tahu apakah dia telah mencoba untuk menarik keluar dariku dan tak bisa atau dia hanya suka berada di dalam vagina ketatku.

Aku mencoba bangkit dan masih agak sulit karena terikat dan berat tubuhnya. Kemudian dia bangkit dan memutar tubuhnya sehingga kami berhadapan pantat ke pantat. Posisi inilah yang terbaik untuk mencoba memisahkan diri. Aku kira simpulnya telah menyusut banyak, setelah berada di dalam vaginaku untuk waktu yang ku tak tahu berapa lama. Dia mulai menarik keluar dariku, tapi vaginaku masih menjepit ketat penisnya dan akibatnya vaginaku seperti menghisap penisnya. Sesaat rasanya seperti tidak akan bisa ke luar.

Perlahan ia mencoba lagi menarik simpulnya dari lubang vaginaku. Dengan sedikit paksaan penisnya keluar masih setengah keras, sebagian spermanya mengalir keluar dari vaginaku. Aku berdiri dan melihat ke selangkanganku ada cairan yang menetes disana. Aku menghampirinya dan memeluknya, kuciumi dia dan dia membalasku.

Lalu aku mulai berjalan tertatih ke arah rumah. Aku menyuruhnya untuk pulang saat aku mulai berlari kecil menyususi gang kembali ke rumahku. Tetapi dia malah mengikutiku, aku kira dia akan memastikan aku bisa sampai di rumah tanpa terganggu. Ketika aku sampai di gerbang pagar belakang rumahku, aku berpaling kepadanya dan tersenyum dan berkata

Pulanglah sayang... kita akan bertemu lagi segera”.

Seperti mengerti apa yang aku ucapkan dia berbalik menjauh dan menghilang di kegelapan pagi. Aku membuka pintu dan masuk. Tubuhku letih tapi tetapi terasa ringan lalu aku melihat lampu di dalam rumah ada yang menyala. Aku melihat ke dapur dan aku melihat suamiku sedang membuat kopi. Aku rasa dia bertanya-tanya di mana aku berada.

Aku telah bersiap untuk keadaan seperti ini. Aku telah menyembunyikan pakaian di balik semak-semak pagar rumahku dalam sebuah karung, beberapa pakaian olahraga dan sepatu untuk berlari. Aku bersembunyi di tempat gelap dan terlindung sambil berpakaian. Aku memakai sepatuku dan berjalan menuju pintu belakang. Aku membukanya dan berjalan ke arah suamiku sambil menyapanya.

Hei...., sudah bangun rupanya, kataku
“Hei sayang.....dari mana sepagi ini?” suamiku bertanya.
Kemudian aku bilang, “Aku terbangun pagi-pagi sekali tadi dan tak bisa tidur lagi, jadi aku putuskan untuk berlari pagi saja.”

Dia mengangguk-angguk karena itu alasan yang logis. Aku mengatakan kepadanya kalau badanku berkeringat dan bau, dan aku mau mandi. Aku tersenyum dan melambaikan tangan padanya dan langsung pergi menuju ke kamar kami dan masuk ke kamar mandi.

Aku membiarkan air panas mengalir di seluruh tubuhku dan aku menyabuni segala tanda-tanda bekas kejadian tadi malam. Ada beberapa goresan pada tubuhku dan harus ku sembunyikan, tapi secara keseluruhan aku dalam kondisi yang cukup baik.

Saat aku menyabuni bagian bawah perutku aku bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di dalam sana sekarang. Aku telah bersetubuh dengan anjing kekasihku malam ini dan aku sangat subur. Dalam sekitar sepuluh hari ke depan aku akan tahu apakah ia telah menghamili aku.

23 Apr 2018

Anjing Tetanggaku Membawa Temannya Untuk Memuaskanku

CERITAHOT | Sehari sesudahnya kau masih tergeletak lemah, aku sakit. Payudaraku sakit, vaginaku sakit, seluruh badanku sakit. Suamiku bertanya cara berjalanku aneh. Aku membuat beberapa alasan tapi tidak menceritakan kebenarannya, bahwa anjing tetangga telah menumbuk vaginaku dengan penis yang besar.

Dan itu terjadi dua kali dalam minggu ini dan aku tak ingat berapa banyak sudah rahimku di buahi. Dan aku berpikir apakah aku bisa bertindak biasa saja seperti sebelum kejadian dikawini oleh anjing itu. Aku sedang dalam nafsu yang tinggi sepanjang minggu ini dan disetubuhi anjing besar itu malah membuatku semakin horny. Seperti sore ini, vaginaku masih menginginkan penis anjing pejantanku mengobok-obok vaginaku. Tapi tubuhku dan mendukung untuk melakukannya, jadi yang bisa kulakukan hanya menahan diri.

Keesokan harinya aku merasa lebih baik. Ini hari ke 5 dari 2 minggu yang direncanakan, Martin dan Ci Lina liburan. Mereka masih akan pulang beberapa hari lagi dan aku masih harus berurusan dengan anjing mereka. Mungkin minggu depan setelah aku berhenti berovulasi akan terasa lebih tenang dan melupakan persetubuhan dengan Golden Retriever jantan mereka.

Aku juga telah membiarkan anak-anak anjing mereka menyusu padaku. Memikirkan itu rasanya aku ingin segera berlari menemui mereka, anak-anak anjing kecilku. Tapi itu tak mungkin karena ada beberapa pekerjaan rumah yang harus aku selesaikan.

Malam harinya ketika aku hendak memberi makan anjing sebelah, suamiku melarangnya. Biar aku yang melakukannya.” Kata suamiku “ Tubuhmu belum begitu sembuh benar, lebih baik kamu istirahat saja.” Suamiku lalu pergi ke sebelah untuk memberi makan anjing dan aku di rumah sendiran merasa sedikit kecewa.

Aku ingin ke sebelah sebenarnya, aku sudah menahan diri untuk bertemu dengan pejantanku dari kemarin, rasanya tak mungkin kutahan lagi. Nafsuku sudah di ujung kepala, saat itu aku mengenakan gaun tidur katun yang ringan dan tipis dengan panjang selutut. Sambil menunggu suamiku kembali aku berbaring di kamar.

Kira kira 1 jam kemudian Suamiku masuk dan naik ke tempat tidur dan menarik tubuhku mendekat padanya. Setelah beberapa menit aku merasa dia makin merapatkan tubuhnya padaku, pada saat itu posisiku memunggunginya. Lengannya memelukku dan mencari payudaraku dia meremas lembut payudara sebelah kanan. Aku tahu apa artinya ini. Dia menginginkan seks.

Aku baru mau memberitahu dia untuk tidak melkukan seks malam ini dan aku sadar dia mungkin akan curiga sebab selama ini aku tak pernah menolak dengan apa yang namanya seks. Aku bisa merasakan penis ereksinya menggosok di antara pipi pantatku. Aku berbalik menghadapnya dan mengatakan kepadanya.

“Sayang, kalau kau mau bercinta denganku aku mau kamu pakai kondom. Kalau gak aku gak mau.” Dia menggerutu karena harus melakukan itu tapi aku tetap bersikeras. Untuk beberapa alasan aku tidak ingin hamil oleh dia bulan ini. Dia mengulurkan tangan ke laci meja dan mengambil satu bungkus kondom dan memakainya.

Anjing Tetanggaku Membawa Temannya Untuk Memuaskanku


Aku menarik gaun tidur ke atas tapi tidak melepasnya hanya sampai batas paudaraku saja. Aku sudah tidak mengenakan celana dalam lalu suamiku mengulurkan tangannya menggosok vagina berbuluku. Aku tidak tahu apakah ia berusaha untuk merangsangku atau untuk dirinya sendiri.

Kamu sudah basah sekali sayang,...kau sudah menunggu ini ya?” sambil tangannya menarik tanganku diarahkan ke penisnya. Vaginaku memang sudah basah sejak sore tapi bukan disebabkan olehnya.

Vaginaku basah karena aku membayangkan penis besar anjing sebelah rumah memasuki vaginaku. Lalu dia berguling memposisikan tubuhnya di atasku. Aku melebarkan kakiku agar dia lebih leluasa dan dia dapat membimbing penisnya yang terbungkus karet lateks ke depan mulut vaginaku. Dia memasukkan penisnya, mendorongnya hingga terbenam seluruhnya di vaginaku.

Dia mulai memompa vaginaku , seluruh kemaluannya sudah masuk. Agak sulit mengatakannya. Setelah 2 kali bercinta dengan penis besar seekor anjing ada perasaan yang sangat berbeda sekarang. Penisnya sudah masuk semua dalam vaginaku dan aku tidak merasakan apapun. Setelah sekitar 5 menit suamiku berkomentar tentang bagaimana longgarnya vaginaku terasa malam ini, tapi aku masih tidak merasakan apapun.

Akhirnya agar suamiku tak curiga, Aku berpura-pura mengerang- erang, seolah-olah menikmati persetubuhan ini.aku ingin dia cepat selesai. gerakannya makin cepat dan aku melihat dia bergidik. Aku rasa dia sudah orgasme, lalu ia segera menarik kemaluannya dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom. Aku menurunkan gaun tidurku turun dan menatap langit-langit. Dia naik kembali ke tempat tidur dan menciumku di pipi dan berguling kesamping, tak berselang lama sudah terdengar dia mendengkur.

Aku melamun sendiri, wow kemana nafsu seks itu. Aku tidak banyak membantu dia tadi karena terus terang aku tidak tertarik berhubungan seks dengan dia lagi. Bagaimana mungkin aku bisa puas kalau seperti itu yang aku dapatkan sampai selama sisa hidupku?

Usiaku hampir 30thn dan usia segitu adalah saat seorang wanita manusia mencapai puncaknya seksualnya. Aku kira aku memuncak lebih awal karena yang aku inginkan sekarang adalah penis besar di vaginaku. Dan aku tahu harus kemana mencari pejantan yang bisa menyetubuhi dan memuaskan aku, serta bertahan dalam posisi terkunci yang lama ,menyimpan benihnya dalam diriku.

Kamar tidurku hening dan tenang sekali, kecuali suara mendengkur suamiku. Aku melihat jam saat ini jam 11:00. Aku tahu apa yang harus aku lakukan.

Aku hafal sekali jika suamiku tidur, dia akan terlelap hingga pagi selama tidak ada suara berisik yang menggangu apalagi dia sehabis melakukan seks dengan aku. Dia baru akan terbangun jika matahari sudah terang. Aku berjalan ke luar kamar menuju ke pintu depan dan perlahan membukanya lalu menutupnya di belakangku. Jalan ini gelap dan tenang.

Aku hanya seperti bayangan yang berjalan melintasi halaman menuju rumah Martin dan Ci Lani. Aku menggunakan kunci cadangan untuk membukanya dan berdiri di pintu depan. Ada beberapa lampu di dapur dan ruang depan yang menyala untuk keamanan. Dan itu hanya cukup untuk sedikit menerangi halaman belakang.

Aku berjalan dengan tujuan pintu belakang. Aku melepaskan gaun tidurku dari atas kepalaku dan melemparkannya di sofa. Aku harus bisa membuatnya menyetubuhi aku, tapi aku berharap dia akan melakukannya dengan cepat sehingga aku bisa langsung kembali ke rumah. Aku melangkah ke teras belakang menutup pintu di belakangku. Aku berjalan keluar dengan posisi merangkak. Aku telanjang bugil di ruang terbuka.

Aku bisa merasakan angin dingin di bibir vagina basahku dan putingku yang berdiri tegak. Payudaraku yang besar menggantung ke bawah hampir menyentuh rumput. Tiba-tiba aku merasa ingin buang air kecil. Aku tadi terburu-buru ke sini sehinggga baru merasakannya sekarang. Aku merasa liar, seperti binatang jadi aku tidak berpikir untuk kembali ke dalam. Aku membiarkan air kencingku mengalir keluar ke rumput. Aku bisa mendengar air itu menyentuh tanah dan aku juga mencium baunya.

Aku merasakan ada gerakan di dekatku dan aku kira dia bisa mencium baunya juga. Aku menoleh ke belakang dan melihat dua ekor anjing besar berdiri tak jauh di belakangku menciumi tempat di mana aku tadi buang air kecil. Salah seekor mengangkat kakinya dan menutupi tempat itu dengan air kencingnya sendiri, aku tahu dia sedang mengklaim wilayah ini sebagai miliknya.

Kemudian dia berpindah ke belakangku dan mulai sadar kalau dia bukan pejantanku kemarin. Karena gelap aku sulit membedakannya, anjing ini sedikit lebih besar dari yang kemarin menyetubuhiku. Aku melihat pejantanku hanya berdiri mematung seolah memberi kesempatan pada temannya untuk mengaksesku.

Lidah anjing ini mulai menjilati beberapa tetes air yang jatuh dari rambut kemaluanku. Rasanya sangat nikmat ketika lidahnya ikut menggesek clitku. Lalu dia berhenti karena dia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Bau baru, bau jantan lain. Dia pasti mencium jejak yang di tinggalkan suamiku. Aku mendengar dia menggeram sedikit. Dia cemburu. Laki-laki lain telah lebih dulu menyetubuhi betina jalang ini. Hanya ada satu yang harus dia lakukan, yaitu mengklaim aku sebagai miliknya.

Dia kembali menjilati ku beberapa kali lagi membuat clitku mengeras lalu dia naik ke atas punggungku. Aku hanya diam menanti penisnya agar cepat menemukan lobang kenikmatanku. Kemaluannya meneteskan precum saat ia berhasil menemukannya dan memasukkannya ke dalam vaginaku.

“Tuhan, ini terasa jauh lebih besar dari sebelumnya.” Dalam hati ku berkata. Aku hendak menggerakkan pinggulku agar penisnya masuk lebih dalam, tapi terdengar suara geraman di punggungku. Anjing ini mengingatkanku bahwa aku adalah miliknya, dan memang itulah yang aku inginkan.

Aku akan harus mencari cara untuk dapat terus melakukan ini denganya. Kemaluannya membengkak di vaginaku dan ia mencoba untuk memasukkan lebih banyak lagi ke dalam vaginaku. Suamiku bilang aku terasa longgar. Nah inilah penyebabnya. Pejantan baruku ini meregang vaginaku untuk dapat menerima kemaluannya. Jika nanti simpulnya akan masuk vaginaku aku rasa akan meregangkan vaginaku lebih lebar lagi.

Aku terengah-engah dan aku bergidik karena beberapa orgasme yang kudapat saat penisnya mengisi vaginaku. Dia mulai bergerak cepat sekarang, pinggulnya keras menghantam pantatku. Kemaluannya terasa lebih panas dari pejantanku kemarin. Aku mulai merasa sesuatu yang lebih besar mulai menghantam mulut vaginaku.

Dia ingin memastikan bahwa aku adalah miliknya. Aku merasa simpulnya di bibir luar vaginaku. Aku terkejut karena simpulnya ternyata lebih besar lagi. Aku memejamkan mata lalu mendorong pantatku dengan keras membuka vaginaku. Aku meregang menerima simpulnya masuk sebagian vaginaku. Bergerak masuk dan keluar beberapa kali dan ketika hampir seluruhnya masuk ke dalam vaginaku.

Tiba-tiba mataku melihat satu cahaya terang dari dalam rumah. Aku membuka mata untuk lebih menegaskan ke arah sumber cahaya. Ada beberapa lampu yang kembali menyala di dalam rumah. Aku melihat gerakan dan kemudian kulihat Clara adik Ci Lani berjalan-jalan di dalam rumah. Oh tidak, aku lupa.....mereka pernah berkata padaku bahwa adiknya akan menengok rumah ini sekali waktu. Dia datang malam ini.

Anjing Tetanggaku Membawa Temannya Untuk Memuaskanku


Aku membeku di halaman belakang, telanjang bulat, sedang di setubuhi oleh anjing kakaknya. Simpulnya hampir masuk seluruhnya dalam vaginaku dan kami pasti akan tertangkap olehnya. Aku panik dan mencoba menarik diri darinya. Rasanya waktu begitu lama, penis tebal dan panjang ini tak mau keluar dariku. Setelah berhasil keluar aku bergegas ke sisi lain halaman yang lebih gelap dan terlindung. Ketika aku berhasil mencapai tempat itu, Clara menyalakan lampu di halaman belakang.

Aku berjongkok bersembunyi di samping mesin cuci dan berharap dia tidak bisa melihatku. Dia memanggil anjing-anjingnya dan semua anak anjingnya ikut terbangun dan menghampirinya dengan ekor mereka bergoyang-goyang. Pejantanku yang terganggu saat menyetubuhiku ikut mendekatinya juga, ia menyapa semua anjing itu, dia mengelus mereka dan berkata kalau dia merindukan mereka. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia lelah dan ingin tidur dan akan melihat mereka di pagi hari. Dia mematikan lampu halaman dan menutup pintu.

Aku menarik napas lega. Dia tidak melihatku. Aku menunggu sampai semua lampu di padamkan dan tetap menunggu untuk memastikan dia sudah tidur. Aku mendekati pintu halaman belakang. Aku melihat gaun tidurku di sofa. Aku mencoba membuka pintu dan ternyata tak bisa ku buka. Itu terkunci.

Aku masih berdiri di depan pintu mencoba untuk mencari cara agar pintu bisa ku buka ketika anjing pejantanku menghampiri ku dan mulai mengendus selangkanganku. Aku tahu apa yang ia inginkan tapi sangat beresiko untuk melakukannya di halaman mereka. Diam-diam aku berjalan ke pagar belakang dan mencoba membuka pintu pagarnya. Itu tidak bisa terbuka juga.

Aku makin panik terjebak telanjang bugil di halaman belakang rumah, kemudian aku ingat. Pintu gerbang ini hanya tampak terkunci. Aku tarik tuasnya dan terbuka. Aku menarik napas lega, saat aku melangkah keluar pintu pagar dan perlahan menutupnya. Aku melihat 2 ekor Golden Retriever pejantanku duduk di halaman mengawasiku. Mereka tampak kecewa karena belum selesai menyetubuhiku. Aku akan mencari cara untuk membuatnya dapat melakukan apa saja pada tubuhku, segera.

Moli, Anjing Kesayangan Kawanku

CERITAHOT | Aku seorang ibu rumah tangga usiaku 32 tahun sebut saja namaku siti mariam dan aku punya suami seorang pegawai negeri sebut saj...